Rudati, Tri and Chasanah, Uswatun and Mathori, Muhammad (2020) PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA TAHUN 2018-2020. Tesis thesis, STIE Widya Wiwaha.
Text
view_usp=sharing Download (64kB) |
|
Text
view_usp=sharing Restricted to Registered users only Download (72kB) |
Abstract
Tidak semua lembaga sekolah mau menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) untuk menuntut ilmu di sekolahnya. Hanya sekolah inklusi yang mau menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) untuk belajar di sekolah tersebut bersama-sama dengan teman sebayanya. Sekolah inklusi memberikan layanan pendidikan dalam keragaman dan falsafahnya yaitu menghargai perbedaan semua peserta didik. Layanan yang diberikan sekolah kepada peserta didik berkebutuhan khusus disesuaikan dengan kebutuhannya, tanpa membedakan anak yang berasal dari latar suku, kodisi sosial, kemampuan ekonomi, sosial, politik, keluarga, bahasa, geografis, jenis kelamin, agama dan perbedaan kondisi fisik, mental/intelektual, sosial, emosional dan perilaku. Semua peserta didik memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Tahun ini SMK Negeri 6 Yogyakarta memiliki peserta didik berkebutuhan khusus sejumlah 13 peserta didik, yang terdiri dari 3 peserta didik laki-laki dan 10 peserta didik perempuan. Adapun kekhususan yang mereka sandang adalah tiga peserta didik mengalami berkesulitan belajar/lamban belajar, dan sepuluh peserta didik tunarungu/tunawicara. SMK Negeri 6 Yogyakarta, sebagai sekolah inklusi telah memberikan layanan pendidikan terhadap anak berkebutuhan khusus. Namun layanan tersebut belum optimal, dikarenakan berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah: 1) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan inklusif. Sebagian masyarakat belum paham tentang pendidikan inklusif. Mereka belum tahu bahwa sekolah reguler bisa menerima peserta didik berkebutuhan khusus. Mereka beranggapan bahwa anak berkebutuhan khusus harus bersekolah di Sekolah Luar Biasa. Masih adanya anggapan bahwa anak berkebutuhan khusus sekolahnya di Sekolah Luar Biasa. Masih banyak masyarakat yang belum bisa menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus untuk belajar di sekolah reguler. Mereka masih beranggapan bahwa tempat sekolah anak berkebutuhan khusus itu di Sekolah Luar Biasa 2) Keterbatasan Guru Pembimbing Khusus (GPK). Sampai saat ini SMK Negeri 6 Yogyakarta sebagai sekolah inklusi hanya memiliki seorang guru pembimbing khusus yang hanya 1 hari per minggu datang ke sekolah. 3) Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan guru tentang pendidikan inklusif. Pengetahuan dan keterampilan guru-guru tentang pendidikan inlusif masih sangat terbatas. 4) Kurang adanya sarana dan prasarana untuk anak berkebutuhan khusus. Sarana dan Prasarana untuk anak berkebutuhan khusus, guna menyalurkan bakat dan potensi yang dimiliki masih belum cukup. SMK Negeri 6 Yogyakarta berupaya untuk meningkatkan layanan pendidikan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus melalui berbagai cara yaitu: 1) Mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pendidikan inklusif. Di setiap awal tahun pelajaran sekolah mengumpulkan wali murid untuk memberikan sosialisasi tentang pendidikan inklusif. 2) Mengupayakan Guru Pembimbing Khusus (GPK). Sekolah telah berupaya pengadaan guru pembimbing khusus, dengan cara mengajukan permohonan kepada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY, 3) Memfasilitasi guru-guru untuk meningkatkan kompetensinya melalui pendidikan dan pelatihan ke-PLB-an, workshop, dan seminar serta KKG pendidikan inklusif baik di tingkat provinsi maupun kota Yogyakarta 4) Pengadaan sarana dan prasarana untuk peserta didik berkebutuhan khusus. Sekolah berupaya untuk pengadaan sarana dan prasarana peralatan olah raga, guna menunjang penyaluran bakat dan potensi peserta didik berkebutuhan khusus di bidang olah Raga, dan berupaya pengadaan peralatan pertukangan dan kerajinan, untukpenyaluran keterampilan mereka. 5) Sekolah tidak diskriminatif. SMK Negeri 6 Yogyakarta menerima dan mendidik para peserta didik berkebutuhan khusus, sama seperti anak non ABK lainnya tanpa ada perbedaan. Mereka memperoleh hak yang sama dalam pendidikan. Kata Kunci : Sekolah Inklusi, Upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus.
Item Type: | Thesis (Tesis) |
---|---|
Subjects: | C. Magister Manajemen > Manajemen Pendidikan |
Depositing User: | Perpus MM STIE Widya Wiwaha |
Date Deposited: | 19 Nov 2020 03:31 |
Last Modified: | 20 Nov 2020 03:55 |
URI: | http://eprint.stieww.ac.id/id/eprint/1405 |
Actions (login required)
View Item |